Jumat, 26 Juni 2020

My Future Investment


Tahap Awal.
Saya merupakan fresh graduate jurusan akuntansi yang bekerja pada sebuah perusahaan manufaktur dengan gaji Rp 5.000.000,- per bulan. Dengan besaran gaji tersebut, dalam setahun berarti saya mendapatkan total gaji kotor sebesar Rp 60.000.000,-. Dengan memiliki prinsip keuangan dengan proporsi konsumsi 50%, saving sekaligus dana darurat 20%, dan untuk investasi sebesar 30% . Karena saya masih baru setahun bekerja saya ingin mulai belajar berinvestasi namun dengan tingkat resiko yang rendah.

Skema:
Konsumsi        : 50% = Rp 30.000.000,- / tahun
Saving             : 20% = Rp 12.000.000,-/tahun
Investment       : 30% = Rp 18.000.000,-/tahun
Diketahui bahwa saya mendapatkan nominal sebesar Rp 18.000.000,- untuk investasi. Dengan karakter investor yang memilih resiko rendah-sedang atau cenderung konservatif. Produk investasi apakah yang cocok untuk saya ambil?

Rincian:
Reksadana Bank Mandiri       : Rp 5.000.000,-
Obligasi Bank BRI                 : Rp 10.000.000,-
Deposito Bank Jatim               : Rp 3.000.000,-

1.      Reksadana
Merupakan salah satu alat investasi namun dana dari investor tidak dikelola sendiri dan akan dikelola oleh manajer investasi. Reksadana sendiri terdiri dari beberapa macam yaitu, reksadana campuran, reksadana pasar uang, dan reksadana pasar tetap. Salah satu yang menjadi pilihan saya adalah Reksadana dari Bank Mandiri yang berlaku sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD). Saya merasa reksadana yang saya pilih termasuk aman karena sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK.
Beberapa benefit yang saya dapatkan:
-          Resiko cenderung rendah – sedang
-          Jangka investasi kurang dari setahun (9 bulan)
-          Kinerja 2,38% (positif)
-          YTD 1,44%
-          NAB/ Unit Rp 1.277,63,-
Berdasarkan rincian yang saya buat, alokasi untuk investasi pada reksadana adalah sebesar Rp 5.000.000,-. 
Perhitungan     :
-          Jumlah investasi / NAB per unit   = Rp 5.000.000,-. / Rp 1.277,63,-
= 3.913 unit.
-          Dengan YTD sebesar 1,44%, maka tingkat pengembalian:
1,44% x Rp 5.000.000,-. = Rp 72.000,-
Atau dengan perhitungan untung-rugi
Modal        Rp 1.277,63,- x 3.913 unit      = Rp 5.000.000,-
Kembali     Rp 1296 ,- x 3.913 unit           = Rp 5.071.357,-
Jadi, uang yang didapatkan pada jatuh tempo sebesar Rp 5.072.000,-

2.      Obligasi
Merupakan surat hutang untuk menghimpun dana dari investor. Kebetulan saya memilih Obligasi Bank BRI Seri A  dengan tenor 1 Tahun dengan tingkat kupon sebesar 7%. Alokasi dana investasi sebesar Rp 10.000.000,-
Beberapa benefit yang saya dapatkan:
-          Tenor obligasi 1 tahun
-          Terjamin oleh pihak penjamin efek
-          Tingkat kupon mencapai 7%
Perhitungan :
Modal              Rp 10.000.000,-
Kembali           Rp 10.000.000,- x 7%             = Rp 700.000,-
Jadi, uang yang didapatkan pada jatuh tempo sebesar Rp 10.700.000,-

3.      Deposito
Merupakan produk investasi sederhana dengan resiko rendah dan merupakan tabungan berjangka yang dapat ditarik hanya dalam waktu tertentu. Keuntungannya, tingkat suku bunga yang ditawarkan oleh deposito akan lebih tinggi daripada tabungan biasa. Semakin besar nominal yang didepositokan maka akan semakin besar pula tingkat suku bunga yang didapatkan. Saya memilih Deposito Bank Jatim.
Beberapa benefit yang saya dapatkan:
-          Jangka waktu hanya 1 tahun
-          Suku bunga sebesar 5,25%
Perhitungan :
Modal              Rp 3.000.000,-
Kembali           Rp 3.000.000,- x 5,25%          = Rp 157.500,-
Jadi, uang yang didapatkan pada jatuh tempo sebesar Rp 3.157.500,-

Kesimpulan     :
Modal yang saya keluarkan untuk investasi sebesar Rp 18.000.000,-
Bersadarkan pilihan investasi saya, tingkat pengembalian yang saya harapkan adalah sebagai berikut :
-          Reksadana = Rp 5.072.000,-
-          Obligasi     = Rp 10.700.000,-
-          Deposito    = Rp 3.157.500,-
Total pengembalian sebesar Rp 18.929.500,-
Berarti, saya mendapatkan keuntungan sebesar Rp 929.500,- *( Rp 18.929.500,- - Rp 18.000.000,- ) untuk investasi yang telah saya lakukan dalam 1 tahun.
Jumlah sebesar itu menurut saya sudah lumayan untuk saya sebagai investor pemula di tahun pertama.

Tahap Lanjutan.
Rencananya, keuntungan yang saya dapatkan akan saya putar sebagai modal bisnis paket usaha baju. Dengan Rp 929.500,- saya bisa mendapatkan satu paket usaha baju sebanyak 30 potong baju.  
Perhitungan :
Rp 929.500,- / 30 pcs  = Rp 30.983,-
Asumsi keinginan laba 110% jika semua barang terjual:
Rp 30.983,- x 110% + harga asli *(Rp 30.983,-)       
= Rp 65.064,-
Total uang kembali sebesar Rp 65.064,- x 30 pcs yang terjual, menghasilkan Rp 1.951.920,-
Jadi, keuntungan yang didapatkan dari bisnis paket usaha baju adalah sebesar Rp 1.022.420,-  *selisih modal dengan besaran pengembalian.
Jika kita bandingkan keuntungan keduanya,
Investasi                      : Rp 929.500,-
Paket Usaha Kecil       : Rp 1.022.420,-  
Terlihat perbedaan keuntungan yang didapatkan dari investasi surat berharga dengan investasi bisnis. Maka saya memutuskan untuk melakukan investasi pada keduanya di tahun kedua dan seterusnya, sehingga saya bisa mendaptkan keuntungan maksimal baik dari investasi surat berharga maupun dari bisnis yang dimodali dari keuntungan surat berharga.