Jumat, 04 Desember 2020

Issues : Plastic and Energy

Problematika tentang sampah plastik, energi yang salah satunya  listrik, dan upaya pemeliharaan lingkungan semakin hari semakin santer terdengar. Pertama hal yang akan kita bahas adalah pencemaran sampah plastik. Seiring dengan bertumbuhnya jumlah penduduk bumi, sampah-sampah sisa hasil konsumsi pada kehidupan sehari-hari terus meningkat. Plastik menjadi suatu kebutuhan tersendiri karena sifatnya yang praktis dan industri plastik pun berkembang dengan pesat.  Kita tanpa sadar menggunakan plastik secara mudah dan membuangnya ke tempat sampah ketika sudah selesai menggunakan atau memanfaatkannya. Hal tersebut memang terlihat sepele namun ketika seluruh manusia di bumi melakukan hal yang sama maka dapat dibayangkan berapa banyak sampah yang terbuang begitu saja. Fenomena sampah plastik yang mencemari daratan bahkan lautan menarik para ilmuwan untuk mengkaji hal tersebut secara lebih luas lagi. 

Pada tahun 2017, tercipta sebuah film dokumenter yang berjudul “A Plastic Ocean”. Film ini menceritakan situasi nyata tentang betapa sampah plastik yang mengapung di lautan luas berdampak pada ekosistem laut beserta biota di dalamnya. Salah satu yang menjadi fokus salah satu ilmuwan kemaritiman adalah blue whale atau paus biru yang berukuran raksasa hingga panjangnya dapat mencapai 30 meter atau setara dengan panjang pesawat maupun 3 buah bis yang disejajarkan. Dalam beberapa tahun terakhir muncul kasus-kasus paus biru yang terdampar di daratan sekarat dan mati dengan kesakitan luar biasa akibat menelan plastik yang mengapung di habitatnya. Paus biru mampu menampung sekitar 75.000 liter air ketika mulutnya menganga. Oleh karena hal tersebut, bukan tidak mungkin ketika paus sedang mencari makanan, sampah akan masuk bersamaan dengan air laut yang juga masuk ke dalam mulut paus dan terus masuk ke dalam perutnya. 

Sampah yang terdiam di perutnya seperti bom waktu yang tinggal menunggu waktu untuk bekerja. Senyawa kimia yang berbahaya akan terus menggerogoti tubuh paus sampai sekarat dan mati. Dalam film “A Plastic Ocean” juga dijelaskan bagaimana sampah dari daratan dapat sampai ke lautan bebas. Penelitian di  Perancis dalam kedalaman 354 meter ditemukan sampah kain yang tertimbun di dasar laut. Setelah itu, dikirimkan alat deteksi menuju kedalaman 1600 meter. Alat tersebut merekam adanya tumpukan botol plastik bekas minuman yang berserakan di dasar laut. Dalam kasus lain di Texas, sampah dari darat yang terbuang atau terbawa ke dalam arus sungai akan bermuara ke laut dan akan terus terbawa gelombang ombak hingga ke samudera. Plastik-plastik yang terombang ambing di lautan awalnya berukuran besar, namun setelah terkena tekanan suhu, ombak, dan sinar matahari, plastik akan hancur menjadi serpihan kecil. Serpihan kecil inilah yang akan membahayakan biota laut yang mengira bahwa serpihan sampah plastik tersebut sebagai makanannya. 

Ketika berkunjung ke China, pada salah satu tepi pantainya tercecer banyak butiran silikon dari container yang terbawa badai beberapa waktu sebelumnya. Kemudian, beberapa ikan diambil sebagai sampel untuk melihat apakah mereka ikut menelan silikon tersebut. Hasilnya, dalam satu perut ikan yang dibedah terdapat 5-8 butir silikon. Segala upaya dilakukan oleh beberapa ilmuwan dengan menciptakan teknologi baru berupa alat penghancur sampah yang mampu menghancurkan sampah ukuran besar menjadi serbuk. Selain itu, pemerintah di berbagai negara berupaya menerapkan sistem pemilahan sampah menjadi beberapa klasifikasi berdasarkan jenis materialnya seperti kaca, kertas, plastik, dan lain sebagainya. Namun, upaya tersebut belum diterapkan oleh banyak pihak dikarenakan oleh kurangnya kesadaran penduduk bumi. Ketika ada teknologi dan kebijakan, namun tanpa kesadaran semuanya akan berjalan percuma. 

Kita beralih pada pembahasan kedua tentang energi listrik. Listrik merupakan kebutuhan dasar penduduk bumi untuk mendukung aktivitasnya. Pada tahun 2050 diperkirakan penggunaan energi listrik sedang berada pada puncaknya dan tahun 2030 kebutuhan akan listrik juga diprediksi akan meningkat pesat. Padahal, penggunaan listrik kita dalam sehari-hari sebetulnya menghasilkan emisi karbondioksida yang dilepaskan ke udara menuju atmosfer. Energi listrik di Indonesia sendiri 60% didapatkan dari pembakaran batu bara, sebesar 50% dari PLTA, 12% energi baru, dan 1% tenaga surya. Pada saat ini, untuk efisiensi energi listrik, perusahan produsen listrik mulai menggunakan Solar PV yang didapatkan dari luar negeri terutama China selaku pemasok besar.  Untuk mencukupi kebutuhan penduduk Indonesia, PLN berencana untuk  membangun 16 GW untuk 10 tahun kedepan dengan menggunakan Solar PV 2.2 GWp (14%).  Selain itu, Indonesia juga berkomitmen untuk mengurangi emisi karbondioksida dengan target mencapai 23% di tahun 2025 dan 29% di tahun 2030. 

Teknologi semakin digali untuk menghasilkan renewable energy guna terciptanya efisiensi dalam penggunaan energi listrik. Sekarang energi listrik dari panel surya semakin menjadi fokus untuk dikembangkan. Pasalnya, di negara-negara lain tenaga surya sudah mampu memenuhi kebutuhan masyarakat pada suatu negara pada siang hari. Pembangun Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Indonesia masih berada pada kapasitas 200 mega watt yang jauh dari kapasitas negara lain. Kemungkinan di Indonesia PLTS tidak dapat berjalan optimal karena beberapa faktor, salah satunya adalah biaya yang relatif mahal. Padahal PLTS dapat menjadi alternatif untuk persoalan energi listrik yang sebagian besar masih mengandalkan batu bara yang merupakan sumber daya tak terbarukan. Keuntungan lain yang didapat ketika menggunakan panel surya yaitu menurunkan tagihan dari PLN bahkan hingga mencapai 43%. 

Terkait isu yang telah dijabarkan di atas dalam sudut pandang pemeliharaan lingkungan, alternatif yang ditawarkan cukup aman dan dapat diusahakan. Alternatif berupa pengolahan sampah melalui alat penghancur dan kebijakan pemilahan akan membantu mengurangi sampah yang akan bermuara ke laut. Sehingga, sampah-sampah tersebut terkoodinir dengan baik dan dapat dimanfaatkan kembali untuk beberapa jenis material yang dapat didaur ulang atau digunakan kembali. Untuk energi listrik, menciptakan energi baru cukup ramah untuk lingkungan dan sangat mendukung upaya pemeliharaan lingkungan. Hal tersebut dikarenakan akan mengurangi emisi yang terlepas ke udara sehingga tidak memperparah kondisi pemanasan global yang telah terjadi selama ini. Pemanfaatan tenaga surya akan mengurangi eksploitasi batu bara yang akan membantu mencegah kelangkaan Sumber Daya Alam (SDA). 


Penulis :

Zhafira Rory Ramadhani 

1021710078 

Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI)

Source:

Film : A Plastic Ocean (2017)

Webinar “Solar PV Customer Adaption, Technology and Business” Pada 04 Desember 2020

Kamis, 06 Agustus 2020

Day 4 - Petuah

Ini hari keempat saya magang. Sempat ada peristiwa tadi pagi. Baru saja 30 menit menyalakan laptop, pak bos datang memberitahu bahwa akan ada pemadaman bergilir sekita pukul 9 pagi sampai 4 sore. Karena banyak pekerjaan, solusinya adalah berpindah tempat sementara. Setelah mendapat tempat dari relasi pak bos, satu kantor berangkat.
Setibanya di sana, ternyata interior dan perabotan rumah cukup unik. Jadilah asyik foto-foto dan beberapa menyapu. Selang beberapa menit pak bos kembali telfon bahwa pemadaman bergilir ditiadakan. Sedikit kecewa langsung menuju kantor wkwkw. 
Sesampainya di kantor semua sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Saya membantu salah satu karyawan yang bertugas input data piutang. Rekan saya mendapat tugas berat untuk jurnal perusahaan manufaktur.
Saya mendengarkan dari kejauhan sambil membantu pekerjaan lain.
Ooo ternyata rumit jugaa kalau belum terbiasa :(
Setelah itu masuk jam istirahat makan siang, saya merapat pada rekan dan pak bos sambil berbincang tentang penjurnalan. 
Sempat menangkap beberapa kalimat yang cukup memotivasi seperti, "kalau cuma pembukuan akuntan tidak punya wibawa, harus bisa memahami proses bisnis dan menganalisis transaksi bukan hanya debit kredit", "saya dulu belajar proses bisnis kelapa sawit selama tiga bulan", "banyak lulusan akuntansi cumlaude tapi lholak lholok".
Semakin termotivasi untuk terus belajar dan berproses. Semoga semua sehat selaluuu.
#30haribercerita

Rabu, 05 Agustus 2020

Day 3 - Lembur

Ini hari ketiga saya magang. Rasanya hari sangat panjang. Hari ini belajar beberapa pengetahuan baru lagi. Laporan keuangan milik salah satu developer sudah mulai dipertanyakan sehingga diambil alih oleh karyawan. Selagi menganggur, saya dan rekan berusaha belajar modul tentang software yang kami gunakan. Cukup banyak ternyata. Tiba-tiba menjelang sore , pak bos datang dan meminta salah satu karyawan mengerjakan akun-akun piutang,utang, dan hutang titipan. Akhirnya saya pun membantu. Awalnya takut karena tidak pd sampai sampai suit dengan rekan hihi. 
Namun setelah dicoba semua lancar-lancar saja, memang benar bahwa sesuatu hal baru tidak perlu ditakuti. Ini lembur paling sore setelah 2 hari sebelumnya. Pak bos sempat mengatakan bahwa ini sebagian proses merasakan dunia kerja, bahkan beberapa pekerjaan mengharuskan pekerja tidak tidur selama 2 hari. Setelah dirasa lelah, saya oper ke rekan. Tiba-tiba laptop mulai error, pertanda ingin diistirahatkan. Lantas kami berkemas dan pulang. 
Hari yang panjang namun cukup menyenangkan. 
#30haribercerita 

Selasa, 04 Agustus 2020

Day 2 - RK hampir selesai

Ini hari kedua saya magang. Sejak hari pertama sudah ada pekerjaan yang ditugaskan meski sifatnya sekedar membantu tugas karyawan. Hari ini semakin kompleks. Penugasan mulai rumit. Beberapa kali otak rasanya lama sekali menerima penjelasan. Salah satu tips yang bisa dilakukan yaitu dengan menulis apa yang diinstruksikan (atau minta tolong rekan menuliskan wkwk). 
Syukurnya, rekening koran yang diberikan sudah hampir selesai. Tetap saja saya dan rekan mengerjakan masih berdua. Lucu memang seperti tugas kelompok biasa hehe tapi apa daya memang keadaannya masih begini. Semakin kesini saya menyadari sebuah ungkapan, "Apa yang didapatkan dari bangku kuliah belum tentu sama dengan yang di lapangan". IPK tinggi namun karena banyaknya teori yang terserap tetapi minim praktek. Saya dan rekan merasa masih memiliki ilmu yang sangat terbatas.
Ilmu yang didapat hari ini seputar penerimaan penjualan, pemisahan penerimaan uang muka (UM) dan KPR yang jika UM sudah lunas maka Memo pencatatan akan diisi dengan "biaya titipan x", penarikan retensi (dikategorikan sebagai data hold dan harus diinput satu per satu meski semua transaksi terjadi pada satu tanggal yang sama), pencairan real, dan pembuatan akun baru (terkadang ada 2 nama pada data piutang maka harus di cek di list faktur pesanan manakah nama pelanggan yang aktif). Oiya, jangan lupa umtuk selalu memasangkan antara data kas dengan data dari bank sehingga masing" akun ada pasangannya. Selain itu, juga jangan lupa memberikan tanda (block warna) di setiap akun pada excel yang selesai dikerjakan di software.
Kabar baik lainnya, pak bos hari ini berbaik hati menginstallkan software di masing-masing laptop saya dan rekan.
Masyaallah tabarakallah, benar-benar rezeki. Semoga teman-teman yang belum mendapat tempat magang segera acc dan diberi kemudahan.
#30haribercerita






Senin, 03 Agustus 2020

Day-1, software akuntansi?

Ini hari pertama saya magang. Ternyata cukup menyenangkan. Padahal, semalam hampir sejam sekali saya bangun untuk memastikan tidak kesiangan. Dari beberapa hari sebelumnya sudah pusing dan bingung sendiri mau belajar apa. Untung satu kelompok terdiri dari 2 orang jadi bisa sharing.
Tadi kepala kantor berencana install software di laptop saya dan rekan. Namun ada beberapa konsep yang perlu dibuat sehingga ditunda. Jadilah memakai laptop milik kantor. Lumayan kaget karena belum pernah mencoba software untuk accounting sekalipun yaa yang sekelas accurate :(.
Excited sekali karena bisa nyobain setelah selama ini hanya menggunakan media buku dan jurnal biasa. 
Sempat salah satu karyawati bertanya, "mbak biasanya kalo kuliah pake software apa?", dengan polos saya cuma meringis dan menjawab belum pernah menyentuh sekalipun software" untuk akuntansi. Alhasil dengan sabar satu per satu diajari dan berhasil input transaksi meski harus dikerjakan berdua dengan rekan. 
Ternyata cukup mudah karena dengan software, otomatis data yang diinput akan membentuk laporan keuangan yang diinginkan.
Untuk mengisi di software, kita dapat melihat data di excel yang sebelumnya sudah dibuat. Excel dapat memudahkan untuk mencocokkan keseluruhan transaksi yang akan dikonversikan menjadi laporan keuangan melalui software. 
Selain itu, terdapat daftar aktivitas dan laporan. Untuk menambah input baru cukup klik aktivitas setelah itu pembayaran/penerimaan baru, atau yang lainnya. Jika sudah menambahkan nama akun dan nominalnya. Klik simpan dan baru. Untuk mengecek data apa saja yang sudah berhasil diinput, dapat melihat pada data pembayaran/penerimaan atau lainnya. List yang ada masih dapat dirubah dengan mengklik list tersebut lalu simpan dan perbarui. 
Cukup untuk hari pertama semoga selanjutnya berjalan dengan lancar. 
#30haribercerita



Jumat, 26 Juni 2020

My Future Investment


Tahap Awal.
Saya merupakan fresh graduate jurusan akuntansi yang bekerja pada sebuah perusahaan manufaktur dengan gaji Rp 5.000.000,- per bulan. Dengan besaran gaji tersebut, dalam setahun berarti saya mendapatkan total gaji kotor sebesar Rp 60.000.000,-. Dengan memiliki prinsip keuangan dengan proporsi konsumsi 50%, saving sekaligus dana darurat 20%, dan untuk investasi sebesar 30% . Karena saya masih baru setahun bekerja saya ingin mulai belajar berinvestasi namun dengan tingkat resiko yang rendah.

Skema:
Konsumsi        : 50% = Rp 30.000.000,- / tahun
Saving             : 20% = Rp 12.000.000,-/tahun
Investment       : 30% = Rp 18.000.000,-/tahun
Diketahui bahwa saya mendapatkan nominal sebesar Rp 18.000.000,- untuk investasi. Dengan karakter investor yang memilih resiko rendah-sedang atau cenderung konservatif. Produk investasi apakah yang cocok untuk saya ambil?

Rincian:
Reksadana Bank Mandiri       : Rp 5.000.000,-
Obligasi Bank BRI                 : Rp 10.000.000,-
Deposito Bank Jatim               : Rp 3.000.000,-

1.      Reksadana
Merupakan salah satu alat investasi namun dana dari investor tidak dikelola sendiri dan akan dikelola oleh manajer investasi. Reksadana sendiri terdiri dari beberapa macam yaitu, reksadana campuran, reksadana pasar uang, dan reksadana pasar tetap. Salah satu yang menjadi pilihan saya adalah Reksadana dari Bank Mandiri yang berlaku sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD). Saya merasa reksadana yang saya pilih termasuk aman karena sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK.
Beberapa benefit yang saya dapatkan:
-          Resiko cenderung rendah – sedang
-          Jangka investasi kurang dari setahun (9 bulan)
-          Kinerja 2,38% (positif)
-          YTD 1,44%
-          NAB/ Unit Rp 1.277,63,-
Berdasarkan rincian yang saya buat, alokasi untuk investasi pada reksadana adalah sebesar Rp 5.000.000,-. 
Perhitungan     :
-          Jumlah investasi / NAB per unit   = Rp 5.000.000,-. / Rp 1.277,63,-
= 3.913 unit.
-          Dengan YTD sebesar 1,44%, maka tingkat pengembalian:
1,44% x Rp 5.000.000,-. = Rp 72.000,-
Atau dengan perhitungan untung-rugi
Modal        Rp 1.277,63,- x 3.913 unit      = Rp 5.000.000,-
Kembali     Rp 1296 ,- x 3.913 unit           = Rp 5.071.357,-
Jadi, uang yang didapatkan pada jatuh tempo sebesar Rp 5.072.000,-

2.      Obligasi
Merupakan surat hutang untuk menghimpun dana dari investor. Kebetulan saya memilih Obligasi Bank BRI Seri A  dengan tenor 1 Tahun dengan tingkat kupon sebesar 7%. Alokasi dana investasi sebesar Rp 10.000.000,-
Beberapa benefit yang saya dapatkan:
-          Tenor obligasi 1 tahun
-          Terjamin oleh pihak penjamin efek
-          Tingkat kupon mencapai 7%
Perhitungan :
Modal              Rp 10.000.000,-
Kembali           Rp 10.000.000,- x 7%             = Rp 700.000,-
Jadi, uang yang didapatkan pada jatuh tempo sebesar Rp 10.700.000,-

3.      Deposito
Merupakan produk investasi sederhana dengan resiko rendah dan merupakan tabungan berjangka yang dapat ditarik hanya dalam waktu tertentu. Keuntungannya, tingkat suku bunga yang ditawarkan oleh deposito akan lebih tinggi daripada tabungan biasa. Semakin besar nominal yang didepositokan maka akan semakin besar pula tingkat suku bunga yang didapatkan. Saya memilih Deposito Bank Jatim.
Beberapa benefit yang saya dapatkan:
-          Jangka waktu hanya 1 tahun
-          Suku bunga sebesar 5,25%
Perhitungan :
Modal              Rp 3.000.000,-
Kembali           Rp 3.000.000,- x 5,25%          = Rp 157.500,-
Jadi, uang yang didapatkan pada jatuh tempo sebesar Rp 3.157.500,-

Kesimpulan     :
Modal yang saya keluarkan untuk investasi sebesar Rp 18.000.000,-
Bersadarkan pilihan investasi saya, tingkat pengembalian yang saya harapkan adalah sebagai berikut :
-          Reksadana = Rp 5.072.000,-
-          Obligasi     = Rp 10.700.000,-
-          Deposito    = Rp 3.157.500,-
Total pengembalian sebesar Rp 18.929.500,-
Berarti, saya mendapatkan keuntungan sebesar Rp 929.500,- *( Rp 18.929.500,- - Rp 18.000.000,- ) untuk investasi yang telah saya lakukan dalam 1 tahun.
Jumlah sebesar itu menurut saya sudah lumayan untuk saya sebagai investor pemula di tahun pertama.

Tahap Lanjutan.
Rencananya, keuntungan yang saya dapatkan akan saya putar sebagai modal bisnis paket usaha baju. Dengan Rp 929.500,- saya bisa mendapatkan satu paket usaha baju sebanyak 30 potong baju.  
Perhitungan :
Rp 929.500,- / 30 pcs  = Rp 30.983,-
Asumsi keinginan laba 110% jika semua barang terjual:
Rp 30.983,- x 110% + harga asli *(Rp 30.983,-)       
= Rp 65.064,-
Total uang kembali sebesar Rp 65.064,- x 30 pcs yang terjual, menghasilkan Rp 1.951.920,-
Jadi, keuntungan yang didapatkan dari bisnis paket usaha baju adalah sebesar Rp 1.022.420,-  *selisih modal dengan besaran pengembalian.
Jika kita bandingkan keuntungan keduanya,
Investasi                      : Rp 929.500,-
Paket Usaha Kecil       : Rp 1.022.420,-  
Terlihat perbedaan keuntungan yang didapatkan dari investasi surat berharga dengan investasi bisnis. Maka saya memutuskan untuk melakukan investasi pada keduanya di tahun kedua dan seterusnya, sehingga saya bisa mendaptkan keuntungan maksimal baik dari investasi surat berharga maupun dari bisnis yang dimodali dari keuntungan surat berharga.


Selasa, 31 Maret 2020

ANALISA PT. GUDANG GARAM,Tbk (GGRM)


Profil Perusahaan

Perusahaan Rokok Gudang Garam adalah salah satu industri rokok terkemuka di tanah air yang telah berdiri sejak tahun 1958 di Kota Kediri, Jawa Timur. Hingga kini, Gudang Garam sudah terkenal baik di dalam negeri maupun mancanegara sebagai penghasil rokok berkualitas tinggi. Produk Gudang Garam bisa ditemukan dalam berbagai variasi, mulai Sigaret Kretek Klobot (SKL), Sigaret Kretek Lingting-Tangan (SKT), hingga Sigaret Kretek Linting-Mesin (SKM).
Berawal dari industri rumahan, perusahaan kretek Gudang Garam telah tumbuh dan berkembang seiring tata kelola perusahaan yang baik dan berlandaskan pada filosofi Catur Dharma. Nilai-nilai tersebut merupakan panduan kami dalam tata laku dan kinerja perusahaan bagi karyawan, pemegang saham, serta masyarakat luas.


Pendekatan TOP DOWN APPROACH

A.              Analisis Makro Tahun 2017-2019
Penerimaan Cukai Negara 3 Tahun Terkuat.

2017
Pada tahun 2017, defisit neraca berjalan Indonesia terus menyusut sebesar 1,0 persen dari PDB, didukung oleh ekspor yang meningkat lebih cepat dibandingkan dengan impor.
Dalam APBN 2017, pendapatan negara dari cukai rokok mencapai Rp 149,9 triliun, naik 6 persen dari APBN Perubahan 2016. Penerimaan cukai rokok ini setara dengan 10 persen target pendapatan pajak 2017 yang sebesar Rp 1.498 triliun.

2018
Pada tahun 2018, nilai ekspor rokok dan cerutu mencapai US$ 931,6 juta atau meningkat 2,98% dibanding 2017 sebesar US$ 904,7 juta.
Sepanjang 2018, penerimaan cukai rokok menembus hingga Rp 153 triliun atau lebih tinggi dibanding perolehan di 2017 sebesar Rp147 triliun.
Kenaikan cukai hasil tembakau terbesar berada pada golongan sigaret putih mesin di kisaran 12 hingga 22 persen.

2019
Pada tahun 2019, capaian penerimaan cukai per 31 Agustus 2019 sebesar Rp93,12 triliun. Angka itu mencapai 56,27% dari target penerimaan cukai tahun tahun ini yang diharapkan Rp165,5 triliun.
Realisasi penerimaan bea dan cukai hingga 12 November 2019 mencapai Rp 165,47 triliun. Angka tersebut hanya 79,24% dari target APBN 2019 sebesar Rp 208,82 triliun.


A.               Analisis Industri / Sektoral
2017
Pada tahun 2017 diketahui bahwa perusahaan dengan kinerja laba bersih paling baik ditorehkan Gudang Garam. Perusahaan yang didirikan oleh Tjoa Jien Hwie atau Surya Wonowidjoyo ini, sepanjang tahun lalu mencatatkan laba bersih Rp7,75 triliun, naik 16 persen dari Rp6,67 triliun di 2016. Hal tersebut ditunjang dengan adanya efisiensi beban usaha yang memperlebar marjin keuntungan perusahaan.
2018
Kondisi industri rokok sedang lesu. Dalam lima tahun terakhir ini, tren penjualan rokok terus menurun. Dari 352 miliar batang pada 2014, lalu menjadi 332 miliar batang pada 2018. Rata-rata turun 2 persen/tahun. PT Gudang Garam Tbk. adalah salah satu emiten rokok yang kinerjanya cukup positif. Tahun lalu, pabrikan rokok yang berlokasi di Kediri, Jawa timur ini membukukan nilai penjualan Rp95,7 triliun naik 15 persen dari tahun 2017.
2019
Pada tahun 2019 industri masih terus dibayangi oleh adanya kenaikan cukai yang dinilai memberatkan pelaku usaha rokok dan tembakau.  Kenaikan rokok sebesar 23% berpotensi menaikkan harga jual rokok namun tidak berdampak signifikan terhadap gerak saham emiten rokok di BEI. Saham emiten yang akan terkena imbas adalah GGRM, RMBA, dan WIIM.

A.               Analisis Fundamental

Nilai Intrinsik dan Rasio Keuangan

Berdasarkan ROA, ROE dan EPS yang sudah dianalilis maka saham GGRM layak untuk dipertimbangkan karena emiten tersebut memiliki pergerakan yang cukup stabil.

Lampiran Cheatsheet dan Grafik Analisis Fundamental


Resources:


Zhafira Rory Ramadhani (1021710078)
Irka Dhani P. (1021710030)
Manajemen Investasi B
Universitas Internasional Semen Indonesia